Kamis, 15 Maret 2012

fisika. KARAKTERISTIK RANGKAIAN RLC


1)
 Tegangan DC atau biasa disebut tegangan searah mempunyai polaritas yang selalu sama (tetap) yaitu positif  (+) dan negatif (-) dimana arus mengalir dari tegangan positif ke negatif dan tidak memiliki phase.
Sedangkan:
Tegangan AC atau biasa disebut tegangan bolak-balik mempunyai dua polaritas yang selalu berubah dari negatif ke positif dan sebaliknya di ukur dari Neutral  (N). Tegangan AC memiliki frekwesi misalnya 50 H dan 60 Hz.

Cara mengubah sumber DC menjadi AC menggunakan alat Switching inverter. Yakni sebuah alat yang merubah arus Dc menjadi arus Ac. Dua sumber arus terpasang sekaligus, yaitu sumber arus listrik PLN(AC), dan sumber arus battery/ aki (DC), yang mana apabila arus listrik PLN padam, maka alat secara otomatis men 'switch'/ pindah ke arus battery (DC), demikian sebaliknya, jika listrik PLN kembali menyala, maka yang bekerja adalah arus listrik PLN secara otomatis. Daya maksimum yang dihasilkan adalah 1000W

Cara mengubah sumber AC menjadi DC menggunakan alat DIODA / PENYEARAH. Komponen ini hanya dapat dilalui arus dari satu arah saja yaitu dari Anoda menuju Katoda. Berfungsi untuk merubah
Arus AC menjadi Arus DC

2)
-->Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
-->Fungsinya :
* Menghambat arus listrik
* Pembagi tegangan
* Pengatur volume (potensiometer)
* Pengatur kecepatan motor (rheostat)
* Dll tergantung disain komponen

-->karakteristik dari
induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. 
-->Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya

-->karakteristik
kapasitor:
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
-->fungsinya:menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.


3)
Impedansi
Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu rangkaian AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital ‘Z’ dan dihitung dalam satuan Ohm (Ω). Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan dalam bentuk persamaan

Reaktansi Induktif
Ketika pada rangkaian AC induktif phasa tegangan mendahului 90° terhadap arus. Jika digambarkan diagram phasor-nya maka arus mengarah ke sumbu ‘X’ positif (kanan) dan tegangan mengarah ke sumbu ‘Y’ positif (atas)

Reaktansi Kapasitif
Ketika arus dan tegangan melewati kapasitor pada rangkaian AC, phasa arus mendahului 90° phasa tegangan. Jika digambarkan diagram phasor-nya maka arus (I) ke arah sumbu 'X' positif (kanan) dan tegangan ke arah sumbu 'Y' negatif (bawah)

Frekuensi  Resonansi
Frekuensi Resonansi pada rangkaian AC merupakan keadaan dimana reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif memiliki nilai yang sama satu sama lain (XL = XC ). Ketika rangkaian AC dalam keadaan resonansi maka reaktansi akan sama dengan ‘0’ (Nol), (X = XL - XC = 0). Frekuensi resonansi (Fr) merupakan frekuensi dimana keadaan resonansi tercapai, dimana phasa tegangan AC dan arus AC berbeda 90° satu sama lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar