Nama : IMAN LAZUARDI ZULKARNAIN
Kelas : 1KA30
NPM : 13111540
Kelompok : 3
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Tugas ISD
BAB VIII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
ARTI FENOMENA TEKNIK PADA MASYARAKAT
Teknologi memperlihatkan
fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi
mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul
dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan
teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik
digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh
hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan
mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang
aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode
dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan
sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja
(1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh
teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi
dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling
berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui
batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
STUDI KASUS
Bakosurtanal: Indonesia Punya Teknologi Geospasial Canggih.
Metrotvnews.com, Jakarta : Kepala Badan Koordinasi Survei
dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Asep Karsidi menyatakan warga dan
pemerintah Indonesia jangan sekedar menjadi pasar bagi teknologi Geospasial
dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia juga memiliki teknologi geospasial yang
tak kalah canggih dari negara-negara maju.
Hal ini dikatakannya saat membuka acara Konferensi Asia
Geospatial Forum (AGF) tahunan ke-10, di Jakarta, Senin (17/10). Konferensi
tersebut merupakan pameran teknologi dan aplikasi geospasial negara-negara
Asia.
"Forum ini merupakan wahana bagi masyarakat
geoinformatika global untuk saling mengenal dan memperlihatkan perkembangan
teknologi geospasial," kata Asep saat membuka acara tersebut.
Oleh karena itu, Asep mengharapkan dengan adanya acara ini
bangsa Indonesia sadar dan terus mengembangkan teknologi geospasial buatan
dalam negeri. Indonesia juga diharapkan untuk tidak malu untuk unjuk gigi di
hadapan para peserta dari luar negeri.
Terlebih, para peserta pameran merupakan pengembang solusi
geospasial dari berbagai negara seperti AS, Eropa, India, Jepang, China dan
lain-lain yang tergabung dalam Geospatial Media and Communications.
Menurut Asep teknologi geospasial dalam negeri pun terus
dikembangkan . Misalnya, untuk saat ini, Bakosurtanal sudah meluncurkan
"Geospasial untuk Negeri" yang ditandai dengan dirilisnya Geoportal
Nasional yang diberi nama Ina-Geoportal.
Teknologi ini memuat informasi geospasial standar yang
ditampilkan ke dalam suatu aplikasi berbasis web.Selain itu, Bakosurtanal juga
meluncurkan Atlas Nasional Indonesia volume III untuk melengkapi atlas nasional
volume I dan II.
Pasalnya, teknologi Atlas Nasional Indonesia volume I mampu
menyajikan informasi terkait karakter fisik dan kondisi alam wilayah Indonesia
seperti iklim, geologi, geomorfologi, penutupan lahan, pegunungan, rawan
bencana hingga kawasan konservasi.
Sedangkan Atlat Nasional Indonesia volume II menyajikan
potensi sumber daya alam seperti sumberdaya mineral, air, flora fauna, sebaran
ikan, transportasi dan pariwisata.
Sementara Atlas Nasional Indonesia volume III menyajikan
informasi dengan aspek waktu terkait wilayah, penduduk, sejarah dan budaya yang
disusun sistematis menurut periode.
Selain pameran teknologi, AGF juga diikuti para ahli di
bidang perkotaan, bencana, lahan, pemerintahan, utilitas, infrastruktur dan
lainnya yang ingin mencari solusi geospasial dalam pengambilan keputusan.
"Informasi geospasial merupakan terobosan ke depan
dalam revolusi informasi, dan sedang berkembang dengan kecepatan yang
mencengangkan yang disebabkan sifat spasial dan kegunaan visualnya yang luar
biasa," kata CEO Geospatial Media, Sanjay Kumar.
SUMBER
OPINI
Menurut
saya, kemiskinan Negara kita masih didalam angka yang cukup besar walaupun
kemajuan teknologi terus berkembang tetapi tidak semua kalangan dapat merasakan
kemajuan teknologi tersebut. Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara
yang kaya dengan yang miskin. Contohnya, masih banyak anak-anak yang kurang
mampu yang tidak mendapatkan pendidikan secara layak bahkan tidak sama sekali. Hal
ini menandakan bahwa kemajuan teknologi belum bisa dikatakan sebagai salah satu
pemberantas kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar