Nama : IMAN LAZUARDI ZULKARNAIN
Kelas : 1KA30
NPM : 13111540
Kelompok : 3
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Tugas ISD
BAB VII MASYARAKAT KOTA DAN PEDESAAN
PERBEDAAN ANTARA DESA DAN KOTA
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan
melihat perbedaan - perbedaan yang ada mudah - mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai
masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk;
2) lingkungan hidup;
3) mata pencaharian;
4) corak kehidupan sosial;
5) stratifikasi sosial;
6) mobilitas .sosial;
7) pola interaksi sosial;
8) solidaritas sosial; dan
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti
beras, sayur - mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek - proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya
atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja
musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian,
alat dan obat - obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat - obatan
untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga
- tenaga yang melayani bidang - bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa
tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga - tenaga di
bidang medis atau kesehatan, montir - montir, elektronika dan alat transportasi
serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi
daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
Dalam kenyataannya hal ideal
tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah
penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan
pertanian sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang
seperti pulau Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui
intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil pangan
yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding dengan
pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu
daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya saja, tidak
kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan semacam ini, kotaterpaksa
memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang - kadang terpaksa
mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan
perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan
terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini
merupakan kelompok pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun
setengah pengangguran.
ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan
sosial ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan
dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut. Jumlah dan
kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan
pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat
dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang
meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam
sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga :Untuk pengembangan jaringan dan
telekomunikasi.
- Kesenian : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi,
kebudayaan, dan kesenian
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan,
perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua, maka fungsi dan
tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani
berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu maka pengetahuan tentang
administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya.
b) Kelancaran dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat,
agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat
ditangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota, harus
ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya.
Fungsi eksternal dari kota yakni
seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan
daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun
nasional.
SUMBER
OPINI
Menurut
saya, desa dan kota mempunyai keterkaitan yang erat antara keduanya yang
sebenarnya dapat saling menguntungkan. Bahan pangan seperti beras, sayur-mayur,
rempah-rempah, ataupun hewan ternak yang biasa kita konsumsi sehari-hari
sebagian besar terdapat dipedesaan dengan masyarakat desa sebagai pengelolanya.
Sebaliknya, penduduk pedesaan memerlukan masyarakat kota untuk menjual bahan
pangan tersebut dengan harga yang lebih tinggi karena dari sisi perekonomian
penghasilan masyarakat kota cenderung lebih tinggi dari masyarakat desa. Ini
terjadi mungkin karena beberapa factor seperti keterbatasan akses transportasi,
komunikasi, informasi dan teknologi yang kurang banyak di desa dibandingkan
kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar