Pengetahuan manusia
dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini sudah
dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu
manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak
diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-barang ke
dalam mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap selanjutnya
anak-anak akan banyak bertanya contohnya “itu apa ?”, “ini bagaimana?” itu hal
yang lumrah dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu
tersebut akan terpuaskan bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan
hal yang benar.
Pengetahuan dapat
diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan
ilmiah.
Pada pendekatan non
ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan
dan coba-coba dan pikiran kritis.
1. Akal sehat
Menurut Conant yang
dikutip Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagian
konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep
merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat digeneralisasikan kepada
hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal yang benar, walaupun
disisi lainnya dapat pula menyesatkan.
2. Intuisi
Intuisi adalah
penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan
sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang
tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
3. Prasangka
Pengetahuan yang
dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang
melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu
luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
4. Penemuan coba-coba
Pengetahuan yang
ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali
dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan
tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan
masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh seorang anak yang mencoba
meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja menekan saklar lampu dan lampu itu
menyala kemudian anak tersebut terperangah akan hal yang ditemukannya. Dan anak
tersebut pun mengulangi hal yang tadi ia lakukan hingga ia mendapatkan jawaban
yang pasti akan hal tersebut.
5. Pikiran Kritis
Pikiran kritis ini
biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang tinggi
sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak semuanya benar
karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang pasti, terkadang
pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
6. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah
adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dan
dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori
terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan
atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin
memastikan kebenarannya.
Dengan hal-hal diatas
yang sudah disebutkan banyak diperoleh pengetahuan yang benar dibandingkan pada
saat lampau yang masih percaya akan mitos-mitos dan legenda yang dibuat karena
kurangnya sarana dan prasarana. Merasa beruntungkah kamu hidup di zaman modern
seperti saat ini atas banyaknya pengetahuan yang cukup bahkan pasti mengenai
kebenarannya ?
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar