TUGAS ILMU SOSIAL
DASAR PERIODE II
PEMUDA DAN SOSIALISASI
NAMA
: IMAN LAZUARDI
ZULKARNAIN
NPM : 13111540
KELAS
: 3KA35 / 1KA34
PEMUDA
DAN SOSIALISASI
Pengertian
Pemuda
Masa
remaja adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat problematis , masa ini
memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan tanpa norma atau hukum , red) ,
akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Dalam
keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan
melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran
pengaruh media massa.
PERAN
MEDIA MASSA
ciri-ciri
menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi
dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi
terhadap peasn-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
PERLU
DIKEMBANGKAN :
Dari
artikel terseut dapat disimpulkan bahwa masalh kepemudaan dapat di tinjau adri
asumsi yaitu :
1.penghayatan
mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung tetapi
fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap fargmen mempunyai artinya
sendiri-sendiri.
2.posisi
pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan
pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya.
PEMUDA
DAN IDENTITAS
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan ,
terutama dari generasi lainya.hal ini dapt dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus , generasi yang harus mengisi dan melangsungkan
estafet pembangunan secara terus menerus.
POTENSI-POTENSI
PEMUDA
a.Idealis
dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan
yang ada , maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara
wajar mampu mencari gagasan baru.
b.dinamika
dan kreatifitas.
c.keberanian
mengambil resiko
d.optimis
dan kegairahan semangat
e.sikap
kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan
nasionalisme
i.sikpa
kesatria
j.kemampuan
kekuasaan ilmu dan teknologi.
Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih
baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi
sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu
bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan
agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang
bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu
semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan
tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
a.
Keluarga
Pertama-tama
yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b.
Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana
sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi
secara formal.
c.
Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar
dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain
anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d.
Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat
kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan
video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan
frekuensi pesan yang disampaikan.
e.
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media
sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan
kepribadian seseorang.
Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial
yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada
soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh
karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap
diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai
kedirian subyektif yang sulit dipelajari.
http://yanezzcihuy.wordpress.com/2010/10/23/pengertian-sosialisasi-tugas-isd-kel-1/
internalisasi
belajar dan sosialisasi
Ketiga
kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya
memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui
interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu
yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma
kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup
kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang
individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
-PROSES SOSIALISASI
Melalui
proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan
dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana
ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan
beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu
melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara
berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial
yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada
soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh
karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap
diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian
subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1. Dalam proses sosialisasi mendapat
bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan
memperlakukan dirinya.
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk
kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang
harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk
kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma
sosial.
Thomas
Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu
untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan
masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses
akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai
dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah
laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat.
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial
yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak
dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal
secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa
tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan
rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja.
Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik
moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran
pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi
masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda
kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan
anak-anak.
Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan
generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam
penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya
dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda disusun berlandaskan :
Landasan
idiil : Pancasila
Landasan
konstitusional : UUD 1945
Landasan
Strategis : Garis-garis besar haluan negara
Landasan
historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
Landasan
normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
(Sumber
: Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar Oleh: Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk Penerbit
Gunadarma).
Kesimpulan:
Kita sebagai mahasiswa atau pemuda
harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu memberikan contoh yang
baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah,
tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan tersebut sudah menurun
drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan selalu
mementingkan diri sendiri.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar